Oleh : Tensiswarni,S.Pd.I

Tantangan gurusiana hari ke-21

Solok , 29 May 2020

Dengan adanya wacana masuk sekolah kembali di tengah covid-19, merupakan kabar gembira bagi sekolah dasar,Madrasah ibtidakiyyah, sekolah menengah , tingkat atas, pasantren. Karena para peserta didik dan pelajar sudah mulai bosan untuk belajar dirumah. Tugas yang terlalu banyak dengan materi yang kurang dimegerti, membuat peserta didik dan pelajar merasa tidak puas dengan hasil tugasnya, Tentu saja dengan adanya wacana masuk sekolah mereka akan senang dan gembira.

Banyak didengar pembicaraan para orang tua, permasalahan belajar dirumah sangat menyibukkan orang tua. Terutama peserta didik yang masih duduk dibangku sekolah dasar. Bahwa orang tua sudah sibuk dengan pekerjaan mengurus rumah tangga, kerja kantor, atau berdagang ditambah lagi tugas jadi guru dirumah, walaupun mengajar anak sendiri lebih repot, karena anak lebih patuh pada gurunya,ada juga orang tua bilang, memang repot jadi guru menghadapi anak satu orang saja susah apa lagi menghadapi tiga puluh orang anak.

Tidak orang tua saja yang menegluh masalah belajar dirumah, anak-anak juga mengeluh belajar dengan orang tua, anak sering juga menelpon saya sebagai gurunya, buk kapan kita belajar disekolah bu, tidak enak belajar sama bunda kena marah terus. Saya sebagai guru tetap menghibur, sabar ya sayang semoga corona cepat berlalu kita akan berkumpul lagi disekolah, kita sama-sama berdoa ya sayang.

Libur yang terlalu panjang tentu punya dampak yang besar pada hasil pendidikan. Pemerintah menuntut peserta didik yang beriman, bertaqwa, berkarakter dan berilmu pengetahuan, tidak akan tercapai dengan hasil yang maksimal. Tanpa ada guru yang mendidik, melatih,mengajar dan membimbing, peran guru tidak bisa tergantikan.

Belajar online kadang juga ada kelemahan, kalau daerah terpencil sulit dengan jaringan internet, jadi anak-anak daerah terpencil kegiatan belajar sangat terbatas, kadang tugas yang diberikan guru pun tidak bisa diselesaiakan karena tidak semua orang tua mampu mengajarkan materi pada anak-anaknya, apalagi disibukkan dengan pekerjaan orang tua.

Belajar online bagi daerah perkotaan, jaringan internet lancar tapi tidak semua orang tua mampu membeli paket internet. Untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja kadang susah tambah lagi untuk beli paket internet. Pendidikan betul-betul dalam permasalahan.

Dengan adanya covid -19 ini bagaimana susah jadi guru, sekarang orang tua sudah merasakannya. Jadi orang tua dan masyarakat jangan menganggap tugas guru ini enteng dan mudah. Mendidik , mengajar , membimbing dan melatih tentu tidak semudah yang dibayangkan, guru dengan penuh kesabaran dan keiklasan serta tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya. Semoga dengan adanya covid-19 ini para orang tua tidak ada lagi yang membuli dan semena-mena terhadap guru.

Bagi guru wacana masuk sekolah ditengah covid-19 juga suatu masalah, perlu dipertimbangkan lagi,apalagi kalau kita mengajar disekolah dasar,anak-anak disekolah dasar kelas tinggi , kelas empat, lima dan enam itu mungkin bisa diatur, tapi yang kelas rendah kelas satu, dua dan tiga masih susah mendengar dan melaksanakan aturan guru. Karena semakin dilarang anak kelas satu ,dua dan tiga semakin mencoba.

Kalau pemerintah sudah ada wacana masuk sekolah kembali, dicoba dulu dengan cara bertahap dimulai dari kelas tinggi, dengan tetap mematuhi aturan protokoler kesehatan ,dengan memakai masker, cuci tangan, meningkatkan imun tubuh, tidak berkumpul dengan pengawasan yang ketat dari guru dan pegawai kesehatan. Semoga ..